A. Sinopsis
Adrian murid
kelas 5 SD. Ia suka segala sesuatu yang kebarat-baratan. Pengetahuannya
mengenai dunia barat terutama Amerika sangat luas. Sedangkan pengetahuannya
tentang budaya Indonesia sangat sempit.
Di sekolah
Adrian akan diadakan pentas seni, tepatnya setelah usai liburan sekolah. Setiap
kelas harus menampilkan sesuatu. Kinar sebagai ketua kelas murid mengusulkan
kepada Adrian untuk membuat lenong Betawi. Adrian kebingungan karena tidak
mengetahui apa itu lenong. Hal itu membuat Kinar juga ikut kebingungan, masa
anak Indonesia tidak tahu budayanya sendiri.
Menurut Adrian budaya Indonesia itu
kuno, enggak keren. Jadi dia mengatakan gak mau ikut pentas seni tersebut dan
bergegas pulang.
Setelah sampai
di rumah, Adrian pergi ke toko Pak Budi untuk membelikan ibu margarin dan
minyak goreng. Keadaan selama di perjalanan menuju toko membuat Adrian semakin
ingin pergi ke Amerika. Ia percaya kalau disana pasti udaranya lebih baik dan
tingkat polusinya lebih rendah. Setibanya di toko, Adrian bercakap-cakap dengan
Pak Budi. Andrian akhirnya tahu bagaimana caranya agar ia bisa pergi ke
Amerika, yakni dengan mengikuti program Homestay.
Karena Adrian merupakan siswa yang pintar, ia tidak sulit untuk mendapat izin
dari orang tuanya.
Tepat pada
tanggal 25 Juni Adrian berangkat untuk mengikuti program Homestay selama lima belas hari di Amerika tepatnya di kota New
York. Adrian terkagum-kagum melihat pemandangan kota New York. Tapi ada
beberapa hal yang tak terduga yang membuat Adrian merasa kurang nyaman dan
mengubah pandanganya tentang Indonesia , tempat tinggalnya yang dulu ia anggap
kuno.
Saat berada di
sekolah tempat berlangsungnya program Homestay,
Adrian dibuat bingung oleh teman-temannya karena sebagian dari mereka
mengetahui dan tertarik terhadap
kebudayaan Indonesia . Ia merasa malu dan akhirnya sadar bahwa kebudayaan
Indonesia itu biar kuno tapi keren.
Sepulang dari Amerika sikap Adrian berubah, bahkan ia mau mengikuti pentas
lenong betawi bersama teman sekelasnya.
B. Pembahasan
1.
Analisis Struktural
a. Tema
Tema pada cerpen Biar Kuno Tapi Keren adalah
kebudayaan. Dalam cerpen ini diceritakan
tokoh Adrian yang merupakan cerminan dari bangsa Indonesia zaman modern sangat menyukai segala sesuatu
yang kebarat-baratan sampai-sampai melupakan budaya Indonesia yang seharusnya dilestarikan.
b.
Alur
Alur dari cerpen Biar Kuno Tapi
Keren karya Kefira A. Sutantio merupakan alur maju karena jalan cerita lenear
dari keadaan Adrian yang memandang rendah budaya Indonesia ke keadaan dimana Adrian sudah berubah dan
mencintai budaya indnesia. Berdasarkan pembagian jenis alur N Friedman, maka
alur dari cerpen Biar Kuno Tapi Keren
adalah sebagai berikut.
1)
Ditinjau dari segi alur peruntungan,
cerpen ini termasuk ke dalam alur gerak karena pelaku utama yakni Adrian yang
mempunyai masalah tidak suka dengan budaya Indonesia pada akhir cerita berubah menjadi orang yang
menyukai budaya Indonesia .
2)
Ditinjau dari segi alur penokohan,
cerpen ini termasuk ke dalam alur perbaikan karena pelaku utama berubah ke arah
yang lebih baik seiring berjalannya waktu dan hal-hal yang dialaminya.
3)
Ditinjau dari segi alur pemikiran,
cerpen ini termasuk ke dalam jenis alur pendidikan karena pelaku utama mendapat
pelajaran-pelajaran baru yang dapat mengubah pandangan hidupnya mengenai
Indonesia . Semula pelaku utama memandang Indonesia sebagai negara yang kuno, tapi kemudian
pemikiran tersebut berubah.
c. Tokoh
dan Penokohan
1)
Adrian. Ditinjau dari segi jenis tokoh,
tokoh ini merupakan tokoh utama karena tokoh Adrian muncul paling sering dalam
cerita dan merupakan tokoh penggerak dalam cerita. Berdasarkan metode gramatik,
dapat kita ketahui bahwa tokoh Adrian memiliki watak cuek, sopan, penurut,
berkeinginan keras, penuh semangat, pintar, dan pemikir.
2)
Kinar, tokoh ini merupakan tokoh
pembantu karena tokoh tersebut kisahnya tidak terlalu dominan. Berdasarkan
metode gramatik, tokoh Kinar mempunyai watak penuh semangat, baik, sopan, dan
cinta budaya Indonesia .
3)
Ibu Adrian, tokoh ini merupakan tokoh
pembantu karena bukan merupakan tokoh penting dalam cerita. Berdasarkan metode
gramatik, tokoh Ibu mempunyai watak baik dan menepati janji.
4)
Pustakawan, tokoh ini merupakan tokoh
pembantu karena hanya muncul sekilas dalam cerita dan tidak diketahui wataknya.
5)
Pak Budi, tokoh ini merupakan tokoh
pembantu karena bukan merupakan tokoh penting dalam cerita dan bukan tidak
terlalu memengaruhi jalan cerita. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini
mempunyai watak yang ramah.
6)
Chailai, tokoh ini merupakan tokoh
pembantu. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini mempunyai watak yang baik,
ramah, dan cinta budaya sendiri.
7)
Mr. Jones, tokoh ini merupakan tokoh
pembantu. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini mempunyai watak yang baik, dan
keras.
8)
Kim Bae Chin, tokoh ini merupakan tokoh
pembantu. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini mempunyai watak yang baik,
ramah, dan cinta budaya sendiri, serta penasaran dengan budaya orang lain.
d.
Latar
Latar tempat dalam cerpen Biar Kuno
Tapi Keren adalah perpustakaan, sekolah, rumah Adrian, warung Pak Budi, rumah
Mr. Jones, Kaplan School, dan tempat pentas seni. Secara umum latar tempatnya
terjadi di dua negara yaitu Indonesia
dan Amerika yang lebih tepatnya di New York.
Latar waktu dari cerpen ini yaitu
siang, sore, malam, hari pembagian rapor, tanggal 25 Juni, 15 hari di New York,
dan waktu pentas seni. Sementara itu, latar sosial dari cerpen ini yaitu
tingkat kemiskinan di Indonesia tinggi
dan tingkat pendidikannya masih rendah,
orang Indonesia menjunjung tinggi
kesopanan, dan orang Indonesia sebagian
besarmenyukai budaya barat.
e.
Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam
cerita ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu yakni cerita dikisahkan
dari sudut dia, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja
hal-hal yang menyangkut tokoh dia tersebut. Pengarang mengetahui segalanya, ia
bersifat mahatahu. Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan
tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakangi tokoh melakukan sesuatu. Ia
bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita,
berpindah-pindah dari tokoh dia yang satu ke dia yang lain, menceritakan atau
sebaliknya menyembunyikan ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya
berupa pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti
halnya ucapan dan tindakan nyata.
f.
Amanat
Amanat atau pesan yang dapat
pembaca ambil dari cerpen ini adalah kita sebagai bangsa Indonesia tak seharusnya membandingkan kebudayaan
Indonesia dengan kebudayaan bangsa lain
khususnya barat. Karena setiap bangsa memiliki kearifan lokal tersendiri yang
berbeda dengan bangsa lain, hal tersebut yang akan menjadi ciri khas dari
setiap bangsa. Dengan adanya arus globalisasi, kita tidak boleh hanya menerima
budaya dari luar dan melupakan budaya sendiri. Tetapi, kita seharusnya
melestarikan budaya bangsa sendiri dan mengenalkannya dengan penuh rasa bangga
kepada bangsa lain.
2.
Analisis Historis: Mengagungkan Budaya
Luar
Cerpen Biar Kuno Tapi Keren yang
ditulis oleh Kefira yang merupakan seorang anak sekolah dasar ketika menulis
cerpen ini. Bisa dikatakan bahwa cerpen ini merupakan keresahan hati seorang
anak SD terhadap keadaan bangsa Indonesia
khususnya keadaan anak-anak. Tokoh Adrian mengisyaratkan bahwa anak-anak
zaman sekarang lebih menyukai kebudayaan bangsa barat dibandingkan negara
Indonesia . Mereka merasa bahwa negara Indonesia merupakan negara yang tidak baik. Hal itu
sesuai dengan keadaan negara Indonesia
pada zaman sekarang.
Keadaan negara Indonesia pada zaman sekarang ini terlihat semakin
sulit. Tingkat pengangguran yang tinggi sehingga menyebabkan angka kemiskinan
semakin tinggi pula. Akibatnya banyak gelandangan yang hidup terlunta-lunta di
jalanan, dan memaksa mereka untuk menjadi pengemis, pengamen, bahkan pencuri.
Masalah yang terjadi tidak hanya di ranah sosial saja tetapi juga pada ranah
lingkungan. Tidak sadarnya masyarakat akan buang sampah pada tempatnya dan
banyaknya kendaraan bermotor membuat tingkat polusi di Indonesia semakin meningkat. Polusi udara menyebabkan
pemanasan global yang terus meningkat. Polusi air dan tanah yang menyebabkan
berbagai masalah yang kompleks, mulai dari timbulnya bau yang tak sedap, tanah
yang tak subur,merusak eksistem hewan dan tumbuhan, hingga menyebabkan
terjadinya bencana seperti banjir dan kebakaran.
Keadaan negara Indonesia yang seperti itu membuat sebagian orang
enggan untuk mempelajari dan mendalami hal-hal yang berkaitan dengan negaranya
tersebut. Mereka lebih tertarik terhadap negara luar dan melupakan negaranya
sendiri, bahkan budayanya pun enggan untuk mempelajarinya karena sudah terlalu
terobsesi dengan luar negeri sehingga budaya dalam negeri serasa kuno dan tidak
keren. Mereka tidak sadar bahwa kebudayaan Indonesia sebenarnya sudah terkenal di mancanegara.
Dalam cerpen ini juga diceritakan
bagaimana perjuangan tokoh Adrian agar bisa pergi ke Amerika. Saat tokoh Adrian
sudah berada di Amerika, di sinilah penulis menerangkan bahwa negara
Indonesia tidak seburuk yang dipikirkan
oleh sebagian orang yang dalam hal ini digambarkan oleh tokoh Adrian. Saat
pertama tokoh Adrian menginjakkan kaki di Amerika, satu persatu keadaan yang
lebih jelek dari keadaan Indonesia
dijelaskan. Negara Indonesia yang
terkenal dengan kesopanannya tidak akan cocok hidup di luar negeri khususnya
Amerika karena di sana penggunaan pakaian lebih terbuka dan cenderung
terang-terangan. Adab kesopanan antara kakak dan adik tidak akan terasa di luar
negeri, karena di sana panggilannya tetap nama walaupun pada orang yang lebih
dewasa. Suami istripun dapat bertengkar secara terang-terangan di hadapan orang
lain. Semua itu sangat bertentangan dengan kebiasaan orang Indonesia dan akan membuat merasa tidak nyaman.
Saat tokoh Adrian melaksanakan
program Homestay, di sana diterangkan
bahwa budaya Indonesia sudah terkenal di
mancanegara. Orang luar negeri banyak yang sudah mengenal dan memahami budaya
Indonesia . Dan di sana dijelaskan pula bahwa orang luar negeri itu menghormati
dan mencintai budaya negara mereka masing-masing. Meski mereka sedang tidak
berada di negaranya mereka akan memegang teguh budayanya tersebut. Hal itu
membuat tokoh Adrian sadar bahwa sebagai bangsa Indonesia harus mencintai budayanya. Dan hal itu harus
membuat kita juga sadar bahwa kita sebagai bangsa Indonesia harus mencintai dan melestarikan budaya kita.
C. Simpulan
Cerpen Biar Kuno
Tapi Keren Karya Kefira A. Sutantio mengisahkan tentang seseorang yang lebih
menyukai budaya kebarat-baratan dibandingkan dengan budaya indonesia. Dalam hal
ini diceritakan tokoh Adrian yang merupakan cerminan dari bangsa Indonesia zaman modern yang sangat menyukai segala
sesuatu yang kebarat-baratan khususnya Amerika sampai-sampai melupakan budaya
Indonesia yang seharusnya dilestarikan.
Namun, setelah peristiwa-peristiwa yang dialaminya akhirnya ia sadar bahwa
budaya indonesia itu biar kuno tapi keren.
Cerpen ini
mengandung amanat yang sangat kuat mengenai perlunya mencintai budaya indonesia.
Cerpen ini pun berfungsi untuk penyadaran dan pembelajaran bagi setiap orang
yang membacanya.