Selasa, 14 Februari 2017

Contoh Analisis Sastra Anak: Cerpen Biar Kuno Tapi Keren Karya Kefira A. Sutantio (Analisis Struktural dan Historis)

 A.  Sinopsis
Adrian murid kelas 5 SD. Ia suka segala sesuatu yang kebarat-baratan. Pengetahuannya mengenai dunia barat terutama Amerika sangat luas. Sedangkan pengetahuannya tentang budaya Indonesia  sangat sempit.

Di sekolah Adrian akan diadakan pentas seni, tepatnya setelah usai liburan sekolah. Setiap kelas harus menampilkan sesuatu. Kinar sebagai ketua kelas murid mengusulkan kepada Adrian untuk membuat lenong Betawi. Adrian kebingungan karena tidak mengetahui apa itu lenong. Hal itu membuat Kinar juga ikut kebingungan, masa anak Indonesia  tidak tahu budayanya sendiri. Menurut Adrian budaya Indonesia  itu kuno, enggak keren. Jadi dia mengatakan gak mau ikut pentas seni tersebut dan bergegas pulang.

Setelah sampai di rumah, Adrian pergi ke toko Pak Budi untuk membelikan ibu margarin dan minyak goreng. Keadaan selama di perjalanan menuju toko membuat Adrian semakin ingin pergi ke Amerika. Ia percaya kalau disana pasti udaranya lebih baik dan tingkat polusinya lebih rendah. Setibanya di toko, Adrian bercakap-cakap dengan Pak Budi. Andrian akhirnya tahu bagaimana caranya agar ia bisa pergi ke Amerika, yakni dengan mengikuti program Homestay. Karena Adrian merupakan siswa yang pintar, ia tidak sulit untuk mendapat izin dari orang tuanya.

Tepat pada tanggal 25 Juni Adrian berangkat untuk mengikuti program Homestay selama lima belas hari di Amerika tepatnya di kota New York. Adrian terkagum-kagum melihat pemandangan kota New York. Tapi ada beberapa hal yang tak terduga yang membuat Adrian merasa kurang nyaman dan mengubah pandanganya tentang Indonesia , tempat tinggalnya yang dulu ia anggap kuno.

Saat berada di sekolah tempat berlangsungnya program Homestay, Adrian dibuat bingung oleh teman-temannya karena sebagian dari mereka mengetahui dan tertarik terhadap  kebudayaan Indonesia . Ia merasa malu dan akhirnya sadar bahwa kebudayaan Indonesia  itu biar kuno tapi keren. Sepulang dari Amerika sikap Adrian berubah, bahkan ia mau mengikuti pentas lenong betawi bersama teman sekelasnya.

B.  Pembahasan
1.    Analisis Struktural
a.    Tema
Tema pada cerpen Biar Kuno Tapi Keren adalah kebudayaan. Dalam cerpen  ini diceritakan tokoh Adrian yang merupakan cerminan dari bangsa Indonesia  zaman modern sangat menyukai segala sesuatu yang kebarat-baratan sampai-sampai melupakan budaya Indonesia  yang seharusnya dilestarikan.

b.    Alur
Alur dari cerpen Biar Kuno Tapi Keren karya Kefira A. Sutantio merupakan alur maju karena jalan cerita lenear dari keadaan Adrian yang memandang rendah budaya Indonesia  ke keadaan dimana Adrian sudah berubah dan mencintai budaya indnesia. Berdasarkan pembagian jenis alur N Friedman, maka alur dari cerpen  Biar Kuno Tapi Keren adalah sebagai berikut.

1)   Ditinjau dari segi alur peruntungan, cerpen ini termasuk ke dalam alur gerak karena pelaku utama yakni Adrian yang mempunyai masalah tidak suka dengan budaya Indonesia  pada akhir cerita berubah menjadi orang yang menyukai budaya Indonesia .

2)   Ditinjau dari segi alur penokohan, cerpen ini termasuk ke dalam alur perbaikan karena pelaku utama berubah ke arah yang lebih baik seiring berjalannya waktu dan hal-hal yang dialaminya.

3)   Ditinjau dari segi alur pemikiran, cerpen ini termasuk ke dalam jenis alur pendidikan karena pelaku utama mendapat pelajaran-pelajaran baru yang dapat mengubah pandangan hidupnya mengenai Indonesia . Semula pelaku utama memandang Indonesia  sebagai negara yang kuno, tapi kemudian pemikiran tersebut berubah.

c.    Tokoh dan Penokohan
1)   Adrian. Ditinjau dari segi jenis tokoh, tokoh ini merupakan tokoh utama karena tokoh Adrian muncul paling sering dalam cerita dan merupakan tokoh penggerak dalam cerita. Berdasarkan metode gramatik, dapat kita ketahui bahwa tokoh Adrian memiliki watak cuek, sopan, penurut, berkeinginan keras, penuh semangat, pintar, dan pemikir.

2)   Kinar, tokoh ini merupakan tokoh pembantu karena tokoh tersebut kisahnya tidak terlalu dominan. Berdasarkan metode gramatik, tokoh Kinar mempunyai watak penuh semangat, baik, sopan, dan cinta budaya Indonesia .

3)   Ibu Adrian, tokoh ini merupakan tokoh pembantu karena bukan merupakan tokoh penting dalam cerita. Berdasarkan metode gramatik, tokoh Ibu mempunyai watak baik dan menepati janji.

4)   Pustakawan, tokoh ini merupakan tokoh pembantu karena hanya muncul sekilas dalam cerita dan tidak diketahui wataknya.

5)   Pak Budi, tokoh ini merupakan tokoh pembantu karena bukan merupakan tokoh penting dalam cerita dan bukan tidak terlalu memengaruhi jalan cerita. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini mempunyai watak yang ramah.

6)   Chailai, tokoh ini merupakan tokoh pembantu. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini mempunyai watak yang baik, ramah, dan cinta budaya sendiri.

7)   Mr. Jones, tokoh ini merupakan tokoh pembantu. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini mempunyai watak yang baik, dan keras.

8)   Kim Bae Chin, tokoh ini merupakan tokoh pembantu. Berdasarkan metode gramatik, tokoh ini mempunyai watak yang baik, ramah, dan cinta budaya sendiri, serta penasaran dengan budaya orang lain.

d.   Latar
Latar tempat dalam cerpen Biar Kuno Tapi Keren adalah perpustakaan, sekolah, rumah Adrian, warung Pak Budi, rumah Mr. Jones, Kaplan School, dan tempat pentas seni. Secara umum latar tempatnya terjadi di dua negara yaitu Indonesia  dan Amerika yang lebih tepatnya di New York.

Latar waktu dari cerpen ini yaitu siang, sore, malam, hari pembagian rapor, tanggal 25 Juni, 15 hari di New York, dan waktu pentas seni. Sementara itu, latar sosial dari cerpen ini yaitu tingkat kemiskinan di Indonesia  tinggi dan tingkat pendidikannya masih  rendah, orang Indonesia  menjunjung tinggi kesopanan, dan orang Indonesia  sebagian besarmenyukai budaya barat.

e.    Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu yakni cerita dikisahkan dari sudut dia, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh dia tersebut. Pengarang mengetahui segalanya, ia bersifat mahatahu. Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang melatarbelakangi tokoh melakukan sesuatu. Ia bebas bergerak dan menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh dia yang satu ke dia yang lain, menceritakan atau sebaliknya menyembunyikan ucapan dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan, pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan tindakan nyata.

f.     Amanat
Amanat atau pesan yang dapat pembaca ambil dari cerpen ini adalah kita sebagai bangsa Indonesia  tak seharusnya membandingkan kebudayaan Indonesia  dengan kebudayaan bangsa lain khususnya barat. Karena setiap bangsa memiliki kearifan lokal tersendiri yang berbeda dengan bangsa lain, hal tersebut yang akan menjadi ciri khas dari setiap bangsa. Dengan adanya arus globalisasi, kita tidak boleh hanya menerima budaya dari luar dan melupakan budaya sendiri. Tetapi, kita seharusnya melestarikan budaya bangsa sendiri dan mengenalkannya dengan penuh rasa bangga kepada bangsa lain.

2.    Analisis Historis: Mengagungkan Budaya Luar
Cerpen Biar Kuno Tapi Keren yang ditulis oleh Kefira yang merupakan seorang anak sekolah dasar ketika menulis cerpen ini. Bisa dikatakan bahwa cerpen ini merupakan keresahan hati seorang anak SD terhadap keadaan bangsa Indonesia  khususnya keadaan anak-anak. Tokoh Adrian mengisyaratkan bahwa anak-anak zaman sekarang lebih menyukai kebudayaan bangsa barat dibandingkan negara Indonesia . Mereka merasa bahwa negara Indonesia  merupakan negara yang tidak baik. Hal itu sesuai dengan keadaan negara Indonesia  pada zaman sekarang.

Keadaan negara Indonesia  pada zaman sekarang ini terlihat semakin sulit. Tingkat pengangguran yang tinggi sehingga menyebabkan angka kemiskinan semakin tinggi pula. Akibatnya banyak gelandangan yang hidup terlunta-lunta di jalanan, dan memaksa mereka untuk menjadi pengemis, pengamen, bahkan pencuri. Masalah yang terjadi tidak hanya di ranah sosial saja tetapi juga pada ranah lingkungan. Tidak sadarnya masyarakat akan buang sampah pada tempatnya dan banyaknya kendaraan bermotor membuat tingkat polusi di Indonesia  semakin meningkat. Polusi udara menyebabkan pemanasan global yang terus meningkat. Polusi air dan tanah yang menyebabkan berbagai masalah yang kompleks, mulai dari timbulnya bau yang tak sedap, tanah yang tak subur,merusak eksistem hewan dan tumbuhan, hingga menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir dan kebakaran.

Keadaan negara Indonesia  yang seperti itu membuat sebagian orang enggan untuk mempelajari dan mendalami hal-hal yang berkaitan dengan negaranya tersebut. Mereka lebih tertarik terhadap negara luar dan melupakan negaranya sendiri, bahkan budayanya pun enggan untuk mempelajarinya karena sudah terlalu terobsesi dengan luar negeri sehingga budaya dalam negeri serasa kuno dan tidak keren. Mereka tidak sadar bahwa kebudayaan Indonesia  sebenarnya sudah terkenal di mancanegara.

Dalam cerpen ini juga diceritakan bagaimana perjuangan tokoh Adrian agar bisa pergi ke Amerika. Saat tokoh Adrian sudah berada di Amerika, di sinilah penulis menerangkan bahwa negara Indonesia  tidak seburuk yang dipikirkan oleh sebagian orang yang dalam hal ini digambarkan oleh tokoh Adrian. Saat pertama tokoh Adrian menginjakkan kaki di Amerika, satu persatu keadaan yang lebih jelek dari keadaan Indonesia  dijelaskan. Negara Indonesia  yang terkenal dengan kesopanannya tidak akan cocok hidup di luar negeri khususnya Amerika karena di sana penggunaan pakaian lebih terbuka dan cenderung terang-terangan. Adab kesopanan antara kakak dan adik tidak akan terasa di luar negeri, karena di sana panggilannya tetap nama walaupun pada orang yang lebih dewasa. Suami istripun dapat bertengkar secara terang-terangan di hadapan orang lain. Semua itu sangat bertentangan dengan kebiasaan orang Indonesia  dan akan membuat merasa tidak nyaman.

Saat tokoh Adrian melaksanakan program Homestay, di sana diterangkan bahwa budaya Indonesia  sudah terkenal di mancanegara. Orang luar negeri banyak yang sudah mengenal dan memahami budaya Indonesia . Dan di sana dijelaskan pula bahwa orang luar negeri itu menghormati dan mencintai budaya negara mereka masing-masing. Meski mereka sedang tidak berada di negaranya mereka akan memegang teguh budayanya tersebut. Hal itu membuat tokoh Adrian sadar bahwa sebagai bangsa Indonesia  harus mencintai budayanya. Dan hal itu harus membuat kita juga sadar bahwa kita sebagai bangsa Indonesia  harus mencintai dan melestarikan budaya kita.

C.  Simpulan
Cerpen Biar Kuno Tapi Keren Karya Kefira A. Sutantio mengisahkan tentang seseorang yang lebih menyukai budaya kebarat-baratan dibandingkan dengan budaya indonesia. Dalam hal ini diceritakan tokoh Adrian yang merupakan cerminan dari bangsa Indonesia  zaman modern yang sangat menyukai segala sesuatu yang kebarat-baratan khususnya Amerika sampai-sampai melupakan budaya Indonesia  yang seharusnya dilestarikan. Namun, setelah peristiwa-peristiwa yang dialaminya akhirnya ia sadar bahwa budaya indonesia itu biar kuno tapi keren.

Cerpen ini mengandung amanat yang sangat kuat mengenai perlunya mencintai budaya indonesia. Cerpen ini pun berfungsi untuk penyadaran dan pembelajaran bagi setiap orang yang membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar